http://www.cotgirek.com/ Menurut legenda terbentuk nya nama sebuah Gampong Cot Girek. Pada mulanya di tempat yang terpencil dalam hutan belantara yang dikelilingi danau dan rawa-rawa, Di sudut Hutan hidup belasan manusia yang bercocok tanam mencari nafkah untuk keluarga dan bertahan hidup Hari berganti hari terus menjadi tahun, kehidupan semakin pasti yang dulu hutan mereka huni kini sudah menjadi pemukiman alami.
Pada kala itu di tempat tinggal mereka ada sebuah bukit kecil yang di atasnya ada sebuah pohon yang sangat besar, dimana setiap sore harinya disinggahi burung-burung yang mengusik keheningan tempat tinggal mereka. Menurut sejarah begitu banyak suara burung di pohon besar di atas bukit kecil itu tapi ada satu suara yang tiap sore nya terdengar pada penduduk sekitar yang sangat berbeda dari burung-burung yang lain, suara burung itu adalah grek.,,grek,,grek.
Dengan demikian penduduk di sekitar tempat itu memberikan nama tempat tinggal mereka COT GIREK, yang mana nama gampong itu diambil dan dua kejadian:
Maka akhirnya pada Tahun 1905 Gampong Cot Girek ditetapkan menjadi nama sebuah gampong yang telah ada pemimpin dan tunduk ke pemerintahan Kecamatan
Dari hasil penelusuran yang dilakukan oleh Tim Perencana Gampong, dengan mengacu kepada narasumber yang masih ada di gampong, maka sejarah kepemerintahan gampong Cot Girek yang dapat ditelusuri mulai tahun:
Roda penerintahan pada Tahun 1935 s/d Tahun 1944 dipimpin oleh peutua utoh DEK (Keuchik Dek) beliau diangkat oleh beberapa Tokoh Masyarakat dikala itu, Pemerintahan yang Arif bijaksana berjalan pada pemerintahan Keuchik Dek dengan 12 kepala keluarga (KK) yang membatu Keuchik DEK membangun Gampong Cot Girek secara swadaya tanpa ada bantuan atau binaan Pemerintah Daerah dikala itu, dengan kegigihan seorang Keuchik Dek Gampong Cot Girek menjadi gampong yang mempunyai adat istiadat gampong. Selama 9 Tahun Keuchik Dek memimpin dan beliau pun mengundurkan diri pada tahun 1944, mengingat usia nya yang telah renta.
Setelah keuchik Dek mengundurkan diri dari tampuk pemimpin Gampong Cot Girek, maka tokoh-tokoh gampong pun memilih pemimpin Gampong yang baru, maka terpilih Keuchik Ismai (Keuchik Mae), pada pemerintahan Keuchik Mae perkembangan gampong sudah semakin nampak, penduduk semakin ramai dan jalan gampong mulal terbentuk. Pada pamerintahan Keuchik Mae pemerintahan Indonesia sudah mardeka.
Sudah 11 tahun roda pemerintahan Gampong Cot Girek berjalan di tangan Keuchik Mae, Pada Tahun 1959 Beliau meninggal dunia karena di tembak oleh OTK. Waktu itu Aceh sedang dilanda konflik DI dan TII. Dengan meninggal Keuchik Mae pucuk pimpinan diambil alih oleh Keuchik lain.
Setelah Keuchik Mae meninggal Pucuk pimpinan gampong dipegang Teungku Imum Bollah selama 1 Tahun sebelum dilakukan pemilihan. Teungku Bollah merupakan Pj. Keuchik yang telah meninggal dunia.
Roda pemerintahan gampong berjalan dengan Iancar, pemerintahan gampong dipimpin oleh Keuchik Hasan, dalam pemerintahan gampong beliau sangat arif dan bijaksana.
Periode ini kepala pemerintahan gampong dijabat oleh Keuchik Saleh, Beliau menduduki jabatannya sebagai Keuchik hanya dalam kurun waktu satu tahun.
Periode ini kepala pemerintahan gampong dijabat oleh Keuchik Abet, Beliau menjabat 3 tahun, dalam memimpin gampong beliau hanya melanjutkan pembangunan dari perencanaan yang telah dicanangkan oleh Keuchik sebelumnya.
Periode ini kepala pemerintahan gampong dijabat oleh Keuchik Umar Husen, BeIiau menjabat selama 27 tahun, beliau dipilih berdasarkan usulan masyarakat, karena menurut tokoh masyarakat beliau pada saat itu dianggap mapan dalam menjalankan roda pemerintahan di masa DOM. Tapi pada saat itu beliau juga tidak bisa berbuat banyak, karena situasi di Aceh dalam keadaan konflik karena sulit untuk menjalin komunikasi dengan gampong lain apalagi dengan pemerintah daerah sehingga roda pemerintahan di gampong Cot Girek tidak berkembang, maka diberi nama desa tertinggal atau pada saat itu Iebih populer disebut Inpres Desa Tertinggal (IDT). Tepatnya pada tahun 2004 saat Aceh dilanda Tsunami, dengan konflik yang sangat memanas masa jabatan beliau berakhir, dikarenakan umurnya yang sudah lanjut.
Pada periode 2004, tepatnya setahun sebelum ditandatangani MOU Helsinki perjanjian perdamaian antara RI-GAM di Finlandia, pemerintahan gampong dipimpin oleh M. Zaini Harun, beliau dipilih Iangsung oleh masyarakat melalui pilkades. Dalam memimpin pemerintahan di gampong Cot Girek beliau sangat aktif dalam memajukan gampong, dikarenakan situasi dan kondisi yang sangat memungkinkan untuk merajut kembali asa yang tertinggal di masa konflik, berbagai pembangunan di usahakan untuk kemajuan gampong.
Pada periode ini untuk kedua kalinya Drs. M. Zaini Harun terpilih menjadi Keuchik melalui pemilihan oleh masyarakat, beliau melanjutkan roda pemerintahan dengan melibatkan berbagai unsur baik dari pemerintah Gampong, Imum Gampong dan organisasi kepemudaan sehingga terciptanya suatu pemerintahan yang Islami dan menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan budaya.
Beliau banyak melobi kepada pihak luar atau LSM untuk membangun gampong sehingga banyak dana-dana bantuan yang masuk ke gampong, keaktifan dan aparatur gampong baik itu Sekdes, Kaur dan Kadus sangat nyata terlihat dalam berbagai aktifitas yang dijalankan di gampong. Selain itu beliau juga membuka lapangan kerja melalui hasil pertanian yaitu padi dan peternakan, sehingga sedikit banyaknya juga membantu dan meningkatkan ekonomi gampong.
Pada bulan Mei 2017 masa kepemimpinan Keuchik M. Zaini Harun telah berakhir, dan selanjutnya dibuat pemilihan Keuchik yag baru pada tanggal 15 Mei 2017 dimana yang terpilih menjadi Keuchik adalah mantan kepala pemuda yang dulu, yaitu Salihin Abdullah.
Dalam waktu singkat, dibawah kepemimpinan yang baru, arah perubahan baik dari segi pembangunan fisik maupun sosial masyarakat Gampong Cot Girek sudah mulai terlihat dan meningkat.
Setelah masa kepemimpinan Keuchik Salihin Abdullah yang berakhir pada Juli 2023, Gampong Cot Girek dipimpin oleh Muslim, setelah unggul dalam pilkades yang dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2023.
Jumlah Penduduk Gampông Cot Girek pada akhir juni ?tahun 2024 mencapai 1.106 jiwa, dengan komposisi penduduk laki-laki sejumlah 541 jiwa dan perempuan sejumlah 565 jiwa, yang secara keseluruhan mencakup dalam 324 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar dalam 4 (empat) dusun. yaitu Dusun Mutiara Jaya, Dusun Isyrafi, Dusun Paya Kareung dan Dusun Sakti Jaya.
Orbitrasi (jarak Gampông dengan pusat Kecamatan) adalah:
Perkembangan Penduduk Per Tahun:
Kondisi Fisik Dasar Gampông dari Gampông Cot Girek dapat kita lihat dari segi pemanfaatan lahan, Gampông Cot Girek dengan luasnya 198 Ha, dalam pemanfaatan lahan dikelompokkan ke dalam beberapa bagian yaitu:
Bentuk permukaan jalan utama antar Gampông yang melalui Gampông Cot Girek sudah teraspal. Permukaan tanah dari Gampông berbentuk rata dan datar, dengan struktur dasar tanah berupa tanah liat.
Struktur sosial masyarakat Gampông Cot Girek masih mencerminkan pola kemasyarakatan yang kuat dan masih menjunjung tinggi nilai gotong royong. Kegiatan rutin seperti pengajian, kerja bakti juga berjalan dengan baik. Masyarakat Gampông Cot Girek memilki semangat tinggi untuk maju dan berkembang.
Demikian Profil singkat Gampong Cot Girek Kemukiman Cot Bada Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen.